Infrared dan Aplikasi



a. Mengetahui pengertian sensor Inframerah
b. Mengetahui cara kerja sensor Inframerah
c. Mengetahui penggunaan Sensor Inframerah dalam pengaplikasiannya di kehidupan
  1. Sensor Inframerah
Gambar 2.1. Sensor Inframerah


     2. Resistor
Gambar 2.2. Resistor

     3. Potensiometer
Gambar 2.3. Potensiometer


     4. IC LM324
Gambar 2.4. IC LM324

     5. Led
Gambar 2.5.LED

     6. Motor DC
Gambar 2.6. Motor Dc

     7. Transistor
Gambar 2.7.Transistor

     8. Battery
Gambar 2.8. Batteray

     9. Ne-555
Gambar 2.9. NE-555
   10. Kapasitor
 
Gambar  2.10. Kapasitor

3. Teori 
3.1. Sensor Inframerah
Gambar  3 .1. Sensor Inframerah

Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.

3.1a.Resistor
Resistor pada rangkaian berfungsi untuk mengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.

3.1b.Potensiometer

Potensiometer pada rangkaian berfungsi untuk pembagi tegangan.

3.1c. IC LM324

IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah op-amp yang berfungsi sebagai comparator.

3.1d.LED

LED merupakan komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan input.

3.1e. Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).

3.1f. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

3.1g. Battery

Battery berfungsi sebagai sumber tegangan

3.1h. NE 555

IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.

3.1i.Capasitor

Capasitor pada rangkaian berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara.

3.2.Grafik sensor infrared
Gambar 3.2. Grafik Sensor Infared

Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.

3.3 DataSheet IR Sensor

Gambar 3.3. Datasheet IR Sensor


  Input Power: 3.3V or 5VDC.
·         3 pin interface which are OUT, GND and VCC:
o    OUT is digital output pin from sensor module, please connect to any digital input on your microcontroller. Will output logic LOW when object is detection.
o    GND is where you connect to your controller ground, or 0V.
o    VCC is the +ve supply, connect to either +3.3V or +5V.
·         Two LED indicators, one (Red) as power indicator, another(green) as object detection indicator.
·         Obstacle detection range: 2cm to 10cm
·         Adjustable sensitivity with on board potentiometer, this translate to adjustable detection range.
·         Detection angle: 35 degree
·         Small size makes it easy to assembly.
·         Single bit output.
·         Compatible with all types of microcontrollers.
·         Dimension: 3.1cm x 1.5cm





Garasi Mobil dengan sensor inframerah
Kondisi saat inframerah tidak mendeteksi atau berlogika 0



Kondisi saat inframerah mendeteksi atau berlogika 1


Prinsip Kerja
Pada saat mobil akan memasuki garasi sensor inframerah akan mendeteksi adanya hambatan atau terhalang oleh suatu benda, pada kondisi ini akan memberikan logika '1'. Rangkaian akan bekerja dan memberikan indikasi pada lampu LED (menyala), pada saat ini juga motor akan bergerak untuk membuka pintu garasi secara otomatis, untuk mengontrol putaran motor tersebut diberikan ne555 sebagai pengontrol sinyal pulsanya sehingga motor tidak bergerak terlalu cepat.
Ketika Mobil sudah memasuki garasi, sensor inframerah tidak mendeteksi lagi adanya hambatan atau adanya benda yang menghalang, kondisi ini berlogika '0'. Rangkaian akan mati di kondisi ini dan secara perlahan motor akan melambat hingga berhenti yang menyebabkan garasi tertutup secara otomatis.

Karakteristik Sensor IR:
Konfigurasi  pin infrared (IR) receiver atau penerima infrared tipe TSOP adalah:
·        Output (out)
·        Vs (VCC+5 volt DC)
·        Ground (GND)
Sensor penerima inframerah TSOP (Temic Semiconductors Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS.
Detector inframerah jenis TSOP adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi
30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detekor inframerah(TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detector inframerah (TSOP) akan berlogika 1.


5. Video 


Download video .disini
Download file rangkaian dengan proteus 8 disini
Download Library disini
Download DataSheet  disini
Download Html disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar