2. Rangkaian Simulasi [Kembali]
3. Flowchart [Kembali]
4. Listing Program [Kembali]
int led [ ] = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}; //mendeklarasikan pin 2-9 yang digunakan
void setup() //semua kode dalam fungsi ini hanya dibaca sekali
{
for (int i = 0; i <= 8; i++) //perulangan dari 0 dengan nilai batas kecil sama dengan 8; increase
{
pinMode (led[i], OUTPUT); //menyatakan pin yang dihubungkan ke LED sebagai OUTPUT
}
}
void loop(){ //Semua kode dalam fungsi ini dibaca berulang
for (int hidup = 0; hidup <= 8; hidup++) //Kondisi perulangan dari 0 dengan batas nilai 8 untuk menghidupkan LED
{
digitalWrite(led[hidup], HIGH); //LED diberi logika 1 sehingga LED menyala
delay(100); //Jarak waktu 100 ms antar LED yang akan menyala
}
delay(100); //Jarak waktu 100 ms sebelum memulai perulangan
for (int mati = 0; mati <= 8; mati++) //Kondisi perulangan dari 0 dengan batas nilai 8; untuk mematikan LED
{
digitalWrite(led[mati], LOW); //LED diberi logika 0 sehingga LED mati
delay(100); //Jarak waktu 100 ms antar LED yang akan mati
}
delay(100); //Jarak waktu 100 ms sebelum memulai perulangan
}5. Analisa [Kembali]
void setup() //semua kode dalam fungsi ini hanya dibaca sekali
{
for (int i = 0; i <= 8; i++) //perulangan dari 0 dengan nilai batas kecil sama dengan 8; increase
{
pinMode (led[i], OUTPUT); //menyatakan pin yang dihubungkan ke LED sebagai OUTPUT
}
}
void loop(){ //Semua kode dalam fungsi ini dibaca berulang
for (int hidup = 0; hidup <= 8; hidup++) //Kondisi perulangan dari 0 dengan batas nilai 8 untuk menghidupkan LED
{
digitalWrite(led[hidup], HIGH); //LED diberi logika 1 sehingga LED menyala
delay(100); //Jarak waktu 100 ms antar LED yang akan menyala
}
delay(100); //Jarak waktu 100 ms sebelum memulai perulangan
for (int mati = 0; mati <= 8; mati++) //Kondisi perulangan dari 0 dengan batas nilai 8; untuk mematikan LED
{
digitalWrite(led[mati], LOW); //LED diberi logika 0 sehingga LED mati
delay(100); //Jarak waktu 100 ms antar LED yang akan mati
}
delay(100); //Jarak waktu 100 ms sebelum memulai perulangan
}
1. 1. Bagaimana pengaruh input dan output masing
masing pin pada LED
Pada
percobaan ini keluaran dari aurduino yaitu pin 2,3,4,5,6,7,8,9 akan
dihubungkan ke LED menggunakan forward bias yang menyebabkan LED akan menyala
sesuai dengan perintah yang dimasukkan kedalam program arduino. Pada percobaan
ini dilakukan pengulangan untuk on-off LED. Lalu kita dikenalkan dengan Bahasa
program yaitu delay , delay pada program arduino
berfungsi untuk mengatur jeda antara masing – masing LED yang dihidupkan ,
missal delay(100) berarti 100ms atau 0.1 s , jadi dari LED pin 2 ke 3 ke 4 dan
seterusnya akan berjeda masing2 0.1s.
Pada
percobaan kali ini kita menggunakan komponen arduino uno, 8 buah resistor
dengan beban 220 dan 8 buah LED-RED. Untuk langkahnya pertama kita hubungkan
resistor pada masing-masing kaki arduino dan juga dihubungkan ke LED-RED.lalu
kita masukan listing program ke dalam arduino setelah dijalankan sesuai dengan
listing program waktu praktikum .Pada saat rangkaian kita run kan maka semua
LED akan hidup mulai dari led 1 sampai 8, lalu led akan mati secara bergantian
dan berurutan. Ketika kaki 6 kiita tukarkan letaknya dengan kaki 7 pin arduino.
Kita mengenal istilah delay , dimana delay untuk menjeda waktu sebelum LED selanjutnya menyala. Begitupun untuk
mematikan LED dengan logika LOW setelah semua LED hidup.Ketika LED diberikan logika
LOW, maka pin-pin I/O memberikan logika LOW ke LED dan merupakan reverse bias
sehingga deplesi pada LED membesar, arus pun tidak bisa melewatinya, dan LED
mati.
2. 2. Jika salah satu LED diputus, apa yang
terjadi pada LED lainnya?
LED
(Light Emitting Diode) merupakan salah satu jenis diode yang terdiri dari dua
bahan semikonduktor, yaitu tipe-P(Anoda) dan tipe-N(Katoda). arus akan mengalir
secara forward bias saat kaki positif sumber dihubungkan dengan anoda dan kaki
negatif terhubung dengan katoda. Elektron yang semakin banyak di daerah tipe-N,
menyebabkan depletion layer menipis sehingga electron-elektron yang bertumpuk
tadi berpindah ke anoda yang memiliki kelebihan hole. Saat Elektron berjumpa
dengan Hole dilepaskan photon sehingga memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna). Namun, Namun jika LED dialiri secara reverse bias maka LED tidak akan
menyala. karena elektron akan bertumpuk di satu sisi semikon tanpa berpindah
melalui depletion layer ysng menyebabkan arus tidak mengalir.
Apabila
salah satu LED diputus maka tidak akan berpengaruh kepada LED yang lain
dikarenakan tersusun secara parelel dengan perhubungan yang berbeda-beda.
Jadi,apabila LED diputus satu tidak ngaruh, yang ngaruh hanya pada LED yang
putus itu yang lainnya tetap hidup.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa LED (Light Emitting Diode) merupakan salah satu jenis diode yang terdiri dari dua bahan semikonduktor, yaitu tipe-P(Anoda) dan tipe-N(Katoda). arus akan mengalir secara forward bias saat kaki positif sumber dihubungkan dengan anoda dan kaki negatif terhubung dengan katoda. Elektron yang semakin banyak di daerah tipe-N, menyebabkan depletion layer menipis sehingga electron-elektron yang bertumpuk tadi berpindah ke anoda yang memiliki kelebihan hole. Saat Elektron berjumpa dengan Hole dilepaskan photon sehingga memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). Namun, Namun jika LED dialiri secara reverse bias maka LED tidak akan menyala. karena elektron akan bertumpuk di satu sisi semikon tanpa berpindah melalui depletion layer ysng menyebabkan arus tidak mengalir. Keluaran dari aurduino yaitu pin 2,3,4,5,6,7,8,9 akan dihubungkan ke LED menggunakan forward bias yang menyebabkan LED akan menyala sesuai dengan perintah yang dimasukkan kedalam program arduino.
Apabila salah satu LED diputus maka tidak akan berpengaruh kepada LED yang lain dikarenakan tersusun secara parelel dengan perhubungan yang berbeda-beda. Jadi,apabila LED diputus satu tidak ngaruh, yang ngaruh hanya pada LED yang putus itu yang lainnya tetap hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar